SegiTigakawanG
 
Rabu, Juli 11, 2007
Angka 7
Apa sih artinya angka?! Hanya bilangan kan?! ia hanya menjadi bagian nomor yang telah tersusun rapi, banyak lho orang yang menjadikan angka sebagai lambang menandakan ia bahagia atau sial, Nah kalo yang ini...Aku hanya jadikan sebagai angka kenangan dalam hidupku, ia telah banyak memberiku arti, angka itu telah banyak menorehkan sejarah dalam hidupku, dan bagiku angka itu menjadi nomor favoritku.
Bermula ketika mondok selepas MI dulu, aku di sekolahkan di sebuah lembaga Islam (pesantren) di Darul-Huffadh yang letaknya masih kawasan Bone daerah asalaku sendiri, dari sinilah angka 7 itu berawal. Darul-Huffadh nama pesantrenya tapi Uniknya tidak banyak masyarakat sekitar yang mengenalnya, bahkan tidak tahu, lho..! Kok bisa..?!! Karna Masayarakat mengenalnya dengan nama Tuju-Tuju atau pesantren tuju-tuju dimana letak pesatren itu berada,
Oya..aku kan sekolah di daerah tuju-tuju, setelah merasakan suasana pesatren kurang lebih enam tahun tibalah saatnya wisuda alumni pesantren itu, layaknya wisuda-wisuda di universitas setelah menyelesaikan starata 1 dan sejenisnya, wisudawan yang saat itu berjumlah tujuh belas orang, menjadi alumni ke 7 dab di resmikan menjadi wisudawan pada hari ke syukuran yang ke-27, di tuju-tuju.
Nah..waktu berangkat ke Cairo, aku berombongan berjumlah tujuh orang, dan tiba di Cairo pada 7 Ramadhan, sekitar pukul tujuh malam, pada Dubes ke 7.
Di tahuh ini 2007 momen itu kembali terulang..dan inilah puncaknya..07-07-2007, ketika aku Rihlah bersama (Rihlah shaifiyah) ke Ra'sul Barr atu dikenal dengan pertemuan ujung sungai nil dan laut putih..
"Mamuare'i fuangge nafattujuang manekki' lino..nennia aheratta'..!"

Label:

posted by --In5an Hurr-- 1:15:00 AM   19 comments
 
Posting Komentar
Back to HOME

Dimyath

Kairo memang dikenal sebagai tempat wisata, banyak tempat sejarah yang di jadikan objek wisata, turis-turis lokal maupun mancanegara bertebaran di lokasi lokasi wisata cairo..tidak susah mendapatkan mereka, di sudut-sudut kota, di pinggir pantai dan pasar-pasar yang penuh barang-barang khas mesir mereka kunjungi.
Memanfaatkan sisa liburan IKDH mesir ke Dimyat..Kawasan yang cukup jauh dari Ibukota, dengan mengendarai mobil sewaan (el-Tramco) kita sampai di kawasan tersebut setelah menempuh perjalanan berkisar 3-4 jam. Di sana kita telah di sediakan tempat nginap selama tinggal disana, tidak lama memang di banding orang-orang mesir yang berlibur kesana berhari-hari bahkan sebagian dari mereka ada yang menghabiskan libur musim panas disana, kita hanya tiga hari dua malam, tapi itu sudah cukup dan merasa puas berada di sana, Dalam sejarahnya Dimyath adalah kawasan pertemuan hilir sungai Nil yang panjangnya 6659 km dengan laut putih, di lokasi itulah kita bisa melihat pemandangan perbedaan antara Air asin laut dan air tawar sungai.

Label:

posted by --In5an Hurr-- 12:42:00 AM   0 comments
 
Posting Komentar
Back to HOME

It'sMe
Name: --In5an Hurr--
Home: Egypt



Previouspost
RELASI AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH SEBAGAI SUMBER HUKUM
Memaknai Kekosongan
Marhaban Ya..Ramdhan..1428 H.
Budaya Sarung
Angka 7
Dimyath
Menanti Hasil..


Myarchives
Juni 2007
Juli 2007
Agustus 2007
September 2007
Maret 2008


Mylinks
Formalis LIPIA
Uclank's Site
Achank's blog
Andi Takdir


Tegursapa


Bloginfo
This blog is powered by ebnuandie and optimized for Firefox.
Blog designed by Insan Hurr.


Galleryphoto
www.flickr.com
This is a Flickr badge showing public photos from Insan-Hur Photo Gallery. Make your own badge here.